BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Mikroorganisme mempengaruhi kehidupan manusia baik secara langsung
maupun tidak langsung yang bisa berperan sebagai kawan maupun lawan bagi
kehidupan manusia. Pertumbuhan mikroorganisme yang membentuk koloni dapat
dianggap bahwasetiap koloni yang tumbuh berasal dari satu sel, maka dengan
menghitung jumlah koloni dapat diketahui penyebaran bakteri yang ada pada
bahan. Jumlahmikroba pada suatu bahan dapat dihitung dengan berbagai macam
cara,tergantung pada bahan dan jenis mikrobanya. Ada dua macam cara
perhitungan jumlah mikroba/bakteri, yaitu perhitungan secara langsung dan
tidak langsung. Perhitungan jumlah mikroba secara langsung yaitu jumlah mikroba
dihitung secara keseluruhan, baik yang mati atau yang hidup sedangkan perhitungan jumlah
miroba secara tidak langsung yaitu jumlah mikroba dihitung secara keseluruhan
baik yang mati atau yang hidup atau hanya untuk menentukan jumlah mikroba
yang hidup saja, ini tergantung cara-cara yang digunakan.
Untuk menentukan jumlah miroba yang hidup dapat dilakukan setelah
larutan bahan atau biakan mikroba diencerkan dengan faktor pengenceran tertentu
dan ditumbuhkan dalam media dengan cara-cara tertentu tergantung dari macam dan
sifat-sifat mikroba. Banyak metode yang digunakan dalam menaksir secara
kuantitatif dari suatu populasi bakteri. Dalam aplikasinya pengetahuan mengenai jumlah
bakteri penting untuk mengetahui kualitas bahan atau tujuan lain berdasarkan
jumlah mikroba yang ada dalam sampel tersebut. Penghitungan bakteri secara
langsung memiliki banyak kelemahan yaitu tidak dapat membedakan sel mati dan
sel hidup, selain itu penghitungannya rumit karena sel bakteri sangat kecil dan
berjumlah banyak. Oleh karena itu dalam praktikum ini dikaji cara menghitung
jumlah sel dan biakan suatu bakteri.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah pada percobaan ini yaitu:
1. Bagaimana cara mengetahui tingkat
pertumbuhan mikroorganisme terhadap suatu produk atau sediaan
2. Bagaimana cara mengetahui cara
perhitungan kuantitatif dari suatu mikroorganisme.
C. Maksud
Percobaan
Maksud dilakukannya praktikum ini adalah
untuk mengetahui dan memahami cara-cara perhitungan kuantitas mikroorganisme
suatu produk secara mikrobiologi.
D. Tujuan
Percobaan
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk menentukan kuantitas mikroorganisme pada
beberapa pada produk farmasi yaitu pasta gigi, obat cina, sirup marjan, dan
susu bubuk.
E. Manfaat
Praktikum
Sebagai sumber
informasi jumlah mikroorganisme yang terdapat pada produk farmasi pada
pengujian nilai ALT bakteri, angka kapang, dan uji MPN sebagai dasar tingkat
keamanan produk tersebut untuk dikonsumsi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.Teori Umum
Mikrobiologi berasal dari bahasa
yunani yaitu micros = kecil atau renik, Bio = Hidup atau kehidupan, dan logos =
Ilmu atau kehidupan. Jadi Mikrobiologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang organisma yang berukuran mikroskopis
dengan objek yang dipelajari meliputi virus, bakteri, ragi/jamur, dan beberapa
organisma kecil yang harus dilihat dengan menggunakan mikroskop (Syamsunir, 1992).
Mikroorganisme memiliki
fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena mikroorganisme ini harus mempunyai
kemampuan menyesuaikan diri yang besar sehingga apabila ada interaksi yang
tinggi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi pula.
Akan tetapi karena ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk menyimpan
enzim-enzim yang telah dihasilkan. Peran mikroorganisme sangat luas yang
mencakup di berbagai bidang yang meliputi : bidang pangan, kesehatan, industri,
ekologi, teknik rekayasa genetika, dan lain-lain. Peran tersebut ada yang
merugikan dan ada pula yang menguntungkan (Nurtjahyani, 2011).
Perhitungan jumlah bakteri hidup adalah
perhitungan berdasarkan jurnlah koloni dari sel-sel yang mampu terus hidup.
Media MRS untuk pengamatan total bakteri asam laktat dan media SGA untuk
pengamatan total fungi. Metode penanaman dilakukan dengan metode permukaan
(Surface/Spread Plate), yaitu sampel sebanyak 0,1 ml dituangkan ke permukaan media
agar steril dan padat. Sampel disebarkan ke seluruh permukaan agar dengan cara
goresan menggunakan jarum ose yang telah disterilkan. Cawan petri diamati dan
dihitung total bakteri dan total bakteri asam laktat setelah diinkubasi selama
24 jam. Pengamatan total fungi dilakukan setelah diinkubasi selama 3 hari.
Perhitungan total bakteri dan fungi berdasarkan metode Standart Plate Count
(SPC) (Sumarsih, dkk., 2012).
Perhitungan secara tidak langsung ada beberapa cara yaitu :
perhitungan pada cawan petri (total plate count / TPC), perhitungan
melalui pengenceran, perhitungan jumlah terkecil atau terdekat (MPN
methode), dan kalorimeter (cara kekeruhan atau turbidimetri). Metode MPN
terdiri dari tiga tahap, yaitu uji pendugaan (presumtive test), uji
konfirmasi (confirmed test), dan uji kelengkapan (completed test) (Lim, 1998).
Perhitungan total sel (total cell count) dengan metode AODC (Acridine
Orange Direct Count) adalah salah satu metode perhitungan bakteri secara
langsung menggunakan cat fluorokrom acridine orange (3,6-tetrametyl
diaminoacridine) dengan teknik mikroskop epifluoroscence (Sutiknowati,2013).
B
Uraian Bahan
.Agar
(Farmakope Indonesia, edisi III, Hal : 74)
Nama resmi : Agar
Nama lain : Agar-agar
Pemerian : Berkas potongan memanjang, tipis seperti
selaput dan berlekatan, atau berbentuk keping, serpih atau butiran; jingga
lemah kekuningan, abu-abu kekuningan sampai kuning pucat atau tidak berwarna;
tidak berbau atau berbau lemah; rasa berlendir; jika lembab liat; jika kering
rapuh
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, dan larut
dalam air mendidih.
Kegunaan : Sebagai bahan pemadat medium.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
2. Aquades
(Farmakope Indonesia, edisi III, Hal : 96)
Nama resmi : Aqua Destillata
Sinonim : Aquadest / Air Suling
RM / BM : H2O / 18,02
Rumus struktur : H – O - H
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna. Tidak berasa,
tidak berbau.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Sebagai pelarut
3. Dekstrosa
(Farmakope Indonesia, edisi III, Hal : )
Nama resmi : Dextrosum
Sinonim : Dekstrosa
RM / BM : C6H12O6.H2O
/ 180,16
Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau
serbuk granul putih, tidak berbau, rasa manis.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, sangat mudah larut
dalam air mendidih, larut dalam etanol mendidih, sukar larut dalam etanol.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Sebagai komponen pembuat medium PDA
4. Ekstrak
Beef (Farmakope Indonesia, edisi III, Hal : )
Nama resmi : Beef Extract
Nama lain : Kaldu nabati, kaldu hewani, ekstrak beef
Pemerian : Berbau dan berasa pada lidah. Kaldu daging
sapi konsentrat diperoleh dengan mengekstraksi daging sapi segar tanpa lemak,
dengn cara merebus dalam air dan menguapkan kaldu pada suhu rendah dalam hampa
udara sampai terbentuk residu kental berbentuk pasta. Massa berbentuk pasta,
berwarna coklat kekuningan sampai coklat tua, baud an rasa seperti daging,
sedikit asam.
Kelarutan : Larut dalam air dingin.
Kegunaan : Sumber protein untuk pertumbuhan
mikroorganisme
Penyimpanan : Simpan dalam wadah tertutup rapat, tidak
tembus cahaya.
5. Ekstrak
Yeast (Farmakope Indonesia, edisi III, Hal : 671)
Nama resmi : Ekstrak ragi
Sinonim : Sari ragi
Pemerian : Kuning kemerahan sampai coklat, bau khas
tidak busuk
Kelarutan : Larut dalam air, membentuk larutan kuning
sampai coklat, bereaksi asam lemah, tidak mengandung karbohidrat
Penyimpanan : Dalam wadah tertrutup baik
6. Pepton
(Farmakope Indonesia, edisi III, Hal : 721)
Nama resmi : Pepton
Pemerian : Serbuk, kuning kemerahan sampai coklat, bau
khas, tapi tidak busuk.
Kelarutan : Larut dalam air; memberikan larutan berwarna
coklat kekuningan yang bereaksi agak asam; praktis tidak larutan dalam etanol
(95%) P dan dalam eter P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Sebagai
komponen pembuat medium PDA
C. Uraian Sampel (Label
kemasan)
1. Susu Dancow Enriched
Susu dancow enriched mengandung vitamin A, D, E, C,
B1, B2, niasin, B6, asam folat, biotin, zink, protein, kalsiumdan zat besi.
2.
Pasta Gigi
(Pepsodent)
Pepsodent
mempunyai komposisi yaitu kalsium karbonat, air, sorbitol, silika hidrat,
natrium lauril sulfat, natrium monofluorofosfat, tepung, gum selulosa, potasium
sitrat, natrium silikat, natrium sachharin, DMDM 77891, florid.
3. Obat Kuat (Spartax)
SpartaxEpimedium
folium extrac 150 mg, Panax Gingseng 50, mg, Butea Superba root extract powder
50 mg, L-Arginine 200 mg, ZnS047H20 21,99 mg, Zn 5 mg dan Dicalcium phoshate
28,01 mg
4. Sirup ABC Orange
Sirup
ABC mempunyai komposisi yaitu air, gula, pengatur keasaman, perisa artifisal,
pemanis buatan natrium siklamat 0,5%, pengawet natrium benzoat, sari buah jeruk
0,08%, pewarna tartrazin Cl 19140.
5. Roti Boy
Roti boy
mempunyai komposisi yaitu tepung, gula, telur, mentega, margarin, dan perasa
kopi.
BAB
III
METODE
PRAKTIKUM
A.
Alat
Alat-alat yang digunakan pada pratikum
ini, yakni tabung reaksi, spoit, lampu spiritus, jarum inokulum, cawan petri,
inkubator, laminar air flow, enkas,
botol gelap.
B.
Bahan
Bahan- bahan yang di gunakan pada pratikum ini, yakni akuades, LB (Lactose
Broth), (PDA (Potato dectrose agar),
alkohol 70%, Aluminium voil, kapas, tissu, pasta gigi (pepsodent).
C. Prosedur Kerja
1. Penyajian Sampel
a)
Disiapkan sampel
b)
Ditimbang 1 gram
pasta gigi (pepsodent)
c)
Dilarutkan dalam 10 mL Akuades
d)
Diambil 1 mL larutan sampel.
e)
Dimasukkan 1 mL dalam botol pengenceran 10-2.
f)
Diambil 1 mL dari botol pengenceran 10-2,
masukkan dalam botol pengenceran 10-3.
g)
Diambil 1 mL dari botol pengenceran 10-3,
masukkan dalam botol pengenceran 10-4.
h) Diambil 1 ml dari botol pengenceran 10-4,
masukkan dalam botol pembuangan.
2. Pengujian ALT Bakteri
a)
Diambil sampel masing-masing dari botol pengenceran 10-2,
10-3, dan 10-4.
b)
Dimasukkan dalam cawan petri yang telah diisi 1 mL medium
NA.
c)
Disimpan dalam inkubator.
d)
Diamati 1x 24 jam.
e)
Dihitung koloni.
f)
Dihitung kuantitas dengan rumus ALT.
3.
Pengujian ALT kapang
a)
Diambil sampel masing-masing dari botol pengenceran 10-2,
10-3, dan 10-4.
b)
Dimasukkan dalam cawan petri yang telah diisi 1 mL medium
PDA.
c)
Disimpan dalam enkas.
d)
Diamati 3x 24 jam.
e)
Dihitung koloni.
f)
Dihitung kuantitas dengan rumus ALT.
4. Uji MPN
a)
Diambil sampel masing-masing dari botol pengenceran 10-2,
10-3, dan 10-4.
b)
Dimasukkan masing-masing dalam 3 tabung reaksi yang telah
diisi laktosa broth dan tabung durham.
c)
Diamati 1x 24 jam.
d)
Dilihat perubahan yang terjadi.
BAB IV
KAJIAN HASIL PRAKTIKUM
A. Tabel Hasil Pengamatan
a. ALT
Bakteri
No.
|
Sampel
|
Jumlah
Mikroba
|
Nilai
ALT
|
||||
100
|
10-1
|
10-2
|
10-3
|
10-4
|
|||
1.
|
Sirup
ABC
|
||||||
2.
|
Roti
Boy
|
-
|
-
|
6
|
3
|
-
|
6
x 10-3
|
b. ALT Kapang
No
|
Sampel
|
Jumlah
Mikroba
|
Nilai
ALT
|
||||
100
|
10-1
|
10-2
|
10-3
|
10-4
|
|||
1.
|
Pasta
Gigi (Pepsodent)
|
-
|
-
|
2
|
7
|
4
|
|
2.
|
Obat
Kuat (Spartax)
|
||||||
3.
|
Susu
Dancow
|
c.
Uji MPN
No
|
Sampel
|
Jumlah
Mikroba
|
Nilai
MPN
|
||||
100
|
10-1
|
10-2
|
10-3
|
10-4
|
|||
1.
|
Pasta
Gigi (Pepsodent)
|
-
|
-
|
2
|
|||
2.
|
Obat
Kuat (Spartax)
|
||||||
3.
|
Susu
Dancow
|
-
|
-
|
2
|
0
|
0
|
9,18
|
4.
|
Sirup
ABC
|
||||||
5.
|
Roti
Boy
|
-
|
-
|
2
|
1
|
1
|
B. Pembahasan
Perhitungan bakteri adalah suatu cara yang digunakan untuk menghitung
jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada suatu media pembiakan. Secara mendasar
ada dua cara penghitungan bakteri, yaitu secara langsung dan secara tidak
langsung. Ada beberapa cara perhitungan secara langsung, antara lain
adalah dengan membuat preparat dari suatu bahan (preparat sedrhana diwarnai
atau tidak diwarnai) dan penggunaan ruang hitung (counting chamber). Sedangkan
perhitungan secara tidak langsung hanya mengetahui jumlah mikroorganisme pada
suatu bahan yang masih hidup saja (viable count). Dalam pelaksanaannya ada
beberapa cara yaitu perhitungan pada cawan petri (total plate count / TPC,
perhitungan melalui pegenceran, perhitungan jumlah terkecil atau terdekat (MPN
methode), calorimeter /cara kekeruhan atau turbidimetri.
Perhitungan mikroorganisme
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu metode MPN dan metode SPC di mana metode
SPC ini meliputi ALT bakteri dan ALT kapang.
Dalam percobaan ini sampel yang digunakanya itu susu (Dancow Enriched), pasta gigi, obat kuat
(Spartax), sirup, dan roti boy.
Dari hasil praktikum
yang sudah dilakukan perhitungan konidia jamur secara mikroskopis. Sebelum
melakukan perhitungan sebaiknya dilakukan pengenceran agar lebih mudah
menghitungnya, suspensi yang belum diencerkan mengandung banyak konidia jamur,
sehingga apabila tidak diencerkan akan lebih sulit menghitungnya karena lebih
banyak konidia jamurnya. Pengenceran bertujuan agar konsentrasi dari suspense
tersebut menurun.
Pengenceran yaitu
suatu cara atau metoda yang diterapkan pada suatu senyawa dengan jalan
menambahkan pelarut yang bersifat netral, lazim dipakai yaitu aquadest dalam
jumlah tertentu. Penambahan pelarut dalam suatu senyawa dan berakibat
menurunnya kadar kepekatan atau tingkat konsentrasi dari senyawa yang
dilarutkan/diencerkan.
Metode hitungan cawan juga mempunyai kelemahan,
yaitu Hasil perhitungan tidak menunjukkan jumlah sel mikroba yang sebenarnya,
karena beberapa sel yang berdekatan mungkin membentuk satu koloni. Medium dan kondisi yang berbeda mungkin menghasilkan niali yang berbeda dan Mikroba yang ditumbuhkan harus dapat tumbuh pada medium padat dan
membentuk koloni yang kompak dan jelas, tidak menyebar
serta Memerlukan persiapan dan waktu inkubasi beberapa hari sehingga pertumbuhan koloni dapat dihitung.
serta Memerlukan persiapan dan waktu inkubasi beberapa hari sehingga pertumbuhan koloni dapat dihitung.
Prinsip perhitungan koloni bakteri adalah semakin
tinggi tingkat pengenceran semakin rendah jumlah koloni bakteri. Dengan kata
lain tingkat pengenceran berbanding terbalik dengan jumlah koloni bakteri.
Penentuan jumlah bakteri yang ada dalam suatu medium maka dapat digunakan
beberapa cara meliputi jumlah bakteri secara keseluruhan (total cell count).
Pada cara tersebut dihitung semua bakteri yang ada dalm suatu medium biakan
baik yang hidup maupun yang mati. Jumlah bakteri yang hidup (viable count).
Cara tersebut menggambarkan jumlah sel yang hidup saja, sehingga lebih tepat
jika dibandingkan dengan cara sebelumnya. Namun metode hitung langsung
menggunakan Haemocytometer Neubour menggunakan cara total cell count.
Setelah kita mempelajari bagaimana menumbuhkan suatu koloni bakteri, tentu
harus mengatahui kuantitas dan kualitas dari bakteri tersebut. Dalam hal ini
yang akan dibahas adalah bagaimana mengetahui kuantitas dari suatu bakteri. Ada
berbagai cara untuk menghitung jumlah sel bakteri, antara lain hitungan
langsung dengan menggunakan mikroskop, dan hitungan tidak langsung dengan
metode hitung cawan baik dengan metode cawan tuang maupun metode cawan sebar.
Pengukuran kuntitatif populasi mikroba dari suatu sampel dilakukan untuk
mengetahui kualitas bahan atau tujuan lain berdasarkan jumlah mikroba yang ada
dalam sampel tersebut. Sehingga dengan kita dapat mengetahui apakah mikroba
tersebut berbahaya atau bahkan baik bagi lingkungan dalam jumlah tertentu.
Untuk mengetahui perkembangan
suatu bakteri membutuhkan pembuatan media dengan metode perhitungan bakteri
yang ada dalam media. Ada banyaknya metode yang digunakan dalam menghitung
jumlah bakteri secara kuantitatif dari suatu populasi bakteri. Proses
penghitungan sel bakteri dapat dilakukan dengan beberapa metode baik secara
langsung maupun tidak langsung, diantaranya adalah metode hitung pada cawan
petri (standard plate count), metode
pengamatan langsung dengan kaca objek atau metode hitung dengan menggunakan haemocytometer, metode ukur kekeruhan (turbidimetri) menggunakan spektrophotometer dan metode jumlah
perkitaan terdekat.
Dalam praktikum kali ini menggunakan metode hitung koloni dicawan petri (standar/viable plate count methond), Metode MPN biasanya biasanya dilakukan
untuk menghitung jumlah mikroba di dalam contoh yang berbentuk cair, meskipun
dapat pula digunakan untuk contoh berbentuk padat. Metode perhitungan MPN
menggunakan media cair di dalam tabung reaksiyang berisi tabung durham, dimana
perhitungan dilakukan berdasarkan jumlah tabungyang positif yaitu yang
ditumbuhi oleh jasad renik setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu.
Pengamatan tabung yang positif dapat dilihat dengan mengamati timbulnya
kekeruhan atau terbentuknya gas didalam tabung durham yang diletakkan pada
posisi terbalik, yaitu untuk jasad renik pembentuk gas, sehingga tabung durham
tersebut naik keatas.
PDA biasanya
digunakan untuk jenis mikroorganisme jamur (kapang) dan khamir seperti Candida albicans, Saccharomyces
cerevisiae dan Aspergillus niger. PDA dibuat dari potongan kentang kasar dan
dekstrosa (gula jagung) dan ditambah dengan agar sebagai pemadat. Kentang dan
dekstrosa mengandung berbagai nutrien yang berguna bagi pertumbuhan
mikroorganisme tersebut, karena adanya kandungan gula dan juga protein. PDA
juga mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20%
ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan
khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri.
NA (Nutrient
Agar) adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA juga
digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif,
dalam artian mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media sederhana
yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan bacto agar. Na merupakan salah satu
media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari
air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel
pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni. NA juga
di gunakan sebagai media kapang dan khamir.
NB (Nutrient
Broth) merupakan media untuk mikroorganisme yang berbentuk cair. Intinya sama
dengan nutrient agar. Komposisi NB adalah beef extract dan pepton. NB digunakan
sebagai media bakteri.
Metode hitungan
cawan juga mempunyai kelemahan, yaitu Hasil perhitungan tidak menunjukkan
jumlah sel mikroba yang sebenarnya, karena beberapa sel yang berdekatan mungkin
membentuk satu koloni, Medium dan kondisi yang berbeda mungkin menghasilkan
niali yang berbeda, Mikroba yang ditumbuhkan harus dapat tumbuh pada medium
padat dan membentuk koloni yang kompak dan jelas, tidak menyebar
serta Memerlukan persiapan dan waktu inkubasi beberapa hari sehingga pertumbuhan koloni dapat dihitung.
serta Memerlukan persiapan dan waktu inkubasi beberapa hari sehingga pertumbuhan koloni dapat dihitung.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan
dari percobaan ini yaitu :
1. Beberapa
metode-metode yang digunakan untuk mengetahui
pertumbuhan mikroorganisme yaitu dengan metode ALT dan MPN.
2.
Cara kuantitatif
perhitungannya yaitu ALT dengan rumus V. N. dan MPN dengan rumus Nilai MPN x faktor
pengenceran.
B. Saran
Sebaiknya
kordinator bahan agar memperhatikan bahan yang akan digunakan. Selain itu, Diharapkan
praktikan lebih memperhatikan arahan asisten dan lebih teliti dalam mengerjakan
agar diperoleh hasil yang lebih baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Lim, D, 1998, Microbiology 2nd
edition, United States of America, McGraw Hill.
Nurtjahyani, 2011. Peran
Mikroorganisme Dalam Perkembangan Mikrobiologi Pangan. Prospektus.
Vol. Ix No. 1.
Sumarsih.,
dkk. 2012. Pengaruh Aras
Starter Lactobacillus sp Terhadap Performa Mikrobiologi Silase Ikan Dilihat
Dari Total Bakteri, Bakteri Asam Laktat Dan Fungi. Jurnal Kesehatan. Semarang.
Sutiknowati,
L. 2013. Mikroba Parameter Kualitas Perairan P. Pari Untuk Upaya Pembesaran Biota
Budidaya. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis. Vol. 5, No. 1.
Syamsunir. 1992. Dasar Dasar Mikrobiologi Dan Parasitologi
Untuk Perawat. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
LAMPIRAN
1. PERHITUNGAN
a) ALT Bakteri (30-300)
·
Susu Dancow Enriched
Karena
tidak ada yang memenuhi rentang, makan diambil faktor pengenceran terkecil :
ALT = V. N.
ALT = 1.3.
=
3x10-2
b) ALT Kapang (10-150)
·
Susu Dancow Enriched
Karena
tidak ada yang memenuhi rentang, makan diambil faktor pengenceran terkecil :
ALT = V. N.
ALT = 1.2.
=
2x10-3
c) Uji MPN
MPN = Nilai MPN x
faktor pengenceran
=
9,18 x 10-2
= 0,0918
2. KOMPOSISI
MEDIUM
a)
Medium
LB (Lactosa Broth)
Potato
dari gelatin 5,0
EkstrakDaging 3,0
Lactosa 5,0
Air @ 1000 mL
b)
Medium
NA (Natrium Agar)
Peptone
5,0
Ekstrak
beef 3,0
Agar 15
Aquadest @ 1000 mL
c)
Medium
PDA (Potato Dextrose Agar)
EKstrakKentang 4,0dari 200 g kentang
D-Glukosa 20
Agar 15
Pembuatan: Larutkan 39 g/L, autoklaf.
0 comments:
Post a Comment