LABORATORIUM
FARMAKOGNOSI
FAKULTAS FARMASI
PERCOBAAN IV
UJI KANDUNGAN METABOLIT SEKUNDER SIMPLISIA
OLEH:
NAMA : ASMAN SADINO
NIM : F1F1 12 092
KELOMPOK : II (DUA)
KELAS : C
ASISTEN : SALIM
LABORATORIUM
FARMAKOGNOSI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2014
PERCOBAAN
IV
UJI KANDUNGAN METABOLIT SEKUNDER SIMPLISISA
A.
TUJUAN
Tujuan pada
percobaan ini adalah untuk mengetahui
kandungan metabolit sekunder dari simplisia.
B.
BAHAN
1. Klasifikasi Tanaman
1. Jahe
(Zingiberis Officinalis)
Ordo : zingiberales
Famili : zingiberaceae
2. Petaikan Cina (Euphorbiae
prostrate)
Ordo : Laurales
Famili : Lauraceae
Genus : Cinnamomum
Spesies : Cinnamomum verum
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
4. Kunyit
(Curcumae Domesticae)
Ordo : zingiberales
Famili : zingiberaceae
Spesies :
Curcuma domestika Val.
5. Jambu
Biji (Psidii Guajavae)
Ordo : myrtales
Famili : myrtaceae
Genus :Psidium
Spesies : Psidium guajava L.
Spesies : Psidium guajava L.
2. Deskripsi Tanaman
1. Jahe (Zingiberis
officinalis)
Tema
berbatang semu, tinggi 30 cm sampai 1 meter,rimpang bila dipotong berwarna
kuning atau jingga. Daun sempit, panjang 15 mm sampai 23 mm, lebar 8 mm sampai
15 mm. tangkaidaun berambut, panjang 2-4 mm. bentuk lidah daun memanjang,
panjang 7,5 mm-1 cm, tidak berambut, seludang agak berambut. Perbungaan berupa
mulai tersembul dipermukaan tanah, berbentuk tongkat atau bulat telur yang
sempit 2,75-3 kali lebarnya, sanat tajam, panjang mulai 3,5 cm sampai 5
cm, lebar 1,5 cm-1,75 cm. gagang bunga
hampir tidak berambut, panjang 25 cm, rahis berambut jarang sisik pada ganggang
terdapat 5 buah sampai 7 buah, berbentuk lanset, berdekatan atau rapat, hamper
tidak berambut, pangjang sisik 3 cm-5 cm. daun pelindung berbentuk bundar telur
terbalik, bulat pada ujungnya, tidak berambut, berwarna hijau cerah, panjang
2,5 cm, lebar 1 cm - 1,75 cm; mahkota bunga berbentuk tabung, panjang tabung 2
cm-2,5 cm, helainya agak sempit, berbentuk tajam berwarna kuning kehijauan,
panjang 1,5 mm-2,5 mm, lebar 13 mm, kepala sari berwarna ungu, panjang 9 mm,
tangkai putik 2.
2. Petaikan Cina (Euphorbiae
prostrate)
Tanama
berwarna hijau. Daun tunggal berhadapan, berbentuk lonjong sampai bundar.
Batang berbentuk bundar, garis tengah kurang 1 mm. Cabang bergaris tengah lebih
kurang 0,5 mm. Buah bergagang agak panjang, berambut pada rusuk-rusuk.
3. Sambiloto
(Andrographidis paniculatae)
Permukaan
atas berwarna hijau, hijau tua atau
hijau kecoklatan dan bagian bawah berwarna hijau pucat. Tangkai daun pendek.
Buah berbentuk jorong, pangkal dan berujung tajam kadang-kadang pecah secara
membujur. Permukaan luar kulit buah berwarna hijau tua.
4. Kunyit (Curcumae domesticae)
Tumbuhan berbatang
basah, tingginya sampai 0,75 m, daunnya berbentuk lonjong, bunga majemuk
berwarna merah atau merah muda. Tanaman herba tahunan ini menghasilkan umbi
utama berbentuk rimpang berwarna kkuning tua atau jingga terang. Perbanyajannya
dengan anakan
5. Jambu Biji (Psidii guajavae)
Tanaman perdu, tinggi 5-10
meter.Batang berkayu licin, mengelupas, bercabangn, bercabang, warna cokelat
kehijauan.Daun tunggal. Bulat telur, ujung tumpul, pangkal membulat, tepi rata,
panjang 6-14 cm, lebar 3-6 cm, pertulangan menyirip, warna hijau kekuningan.
Bunga tunggal di ketiak daun, mahkota bulat telur, panjang 1,5 cm, warna putih
kekuningan. Buah buni, bulat telur, warna putih kekuningan.
3. Deskripsi Simplisia
a. Jahe
(Zingiberis officinalis rhizoma)
Rimpang agak pipih,
bagian ujung bercabang pendek, warna putih kekuningan, bau khas, rasa
pedas.Bentuk bundar telur terbalik, pada setiap cabang terdapat parut melekuk
ke dalam. Dalam bentuk potongan, panjang umumnya 3-4 cm, tebal 1-6,5 mm. bagian
luar berwarna cokelat kekuningan, beralur memanjang, kadang-kadang terdapat
serat bebas. Bekas patahan pendek dan berserat menonjol.Pada irisan melintang
terdapat berturut-turut korteks sempit yang tebalnya lebih kurang sepertiga
jari-jari dan endodermis.Berkas pengangkut tersebar berwarna keabu-abuan.Sel
kelenjar berupa titik yang lebih kecil berwarna kekuningan.
b. Petaikan Cina (Euphorbiae
prostrate)
Daun
tunggal, berhadapan, tidak mudah rontok, helaian daun berbentuk lonjong sampai
bundar memanjang atau bundar telur terbalik, ujungnya bundar. Pangkal
asimetris, membundar atau berlekuk. Pinggir bergerigi sangat dangkal. Panjang
daun 2-7 mm, lebar 1,5-4 mm.
c. Sambiloto (Andrographidis paniculatae)
Daun bersilang
berhadapan, umumnya terlepas dari batang, bentuk lanset sampai bentuk lidah
lombak. Rapuh, tipis, tidak berambut, pangkal daun runcing, ujung meruncing dan
tepi daun rata.
d. Kunyit
(Curcumae Domesticae Rhizoma)
Kepingan ringan, rapuh,
warna kuning jingga, kuning jingga kemerahan sampai kuning jingga kecokelatan;
bau khas, rasa agak pahit, agak pedas, lama kelamaan menimbulkan rasa tebal;
bentuk hampir bundar sampai bulat panjang, kadang-kadang bercabang; lebar 0,5-3
cm, panjang 2-6 cm, tebal 1-5 mm; umumnya melengkung tidak beraturan,
kdang-kadang terdapat pangkal upih daun dan pangkal akar. Batas korteks dan
silinder pusat kadang-kadang jelas.Bekas patahan agak rata, ebrdebu, warna
kuning jingga sapai cokelat kemerahan.
e. Jambu
Biji (Psidii Guajavae Folium)
Bentuk berupa lembaran
daun, warna hijau; bau khas aromatic; rasa kelat. Daun tunggal, bertangkai
pendek, panjang tangkai daun 0,5-1 cm; helai daun berbentuk bundar menjorong,
panjang 5-13 cm, lebar 3-6 cm; pinggir daun rata agak menggulung ke atas;
permukaan atas agak licin, warna hijau kecokelatan; ibu tulang daun dan tulang
cabang menonjol pada permukaan bawah, bertulang menyirip.
4. Khasiat dan kandungan
1.
Jahe (Zingiberis officinalis rhizoma)
Jahe mengandung minyak atsiri, gingerol,
zingeron, resin, zat pati, dan gula. Rimpang dipakai sebagai obat batuk,
antimual, dan dijadikan minuman pengusir masuk angin dan kembung. Kandungan
gingerol-zat antiradang- dalam jahe merah lebih tinggi dibanding dua macam jahe
lainnya. Kandungan minyak atsirinya mampu menghangatkan tubuh sehingga
melegakkan saluran pernapasan, meredakan batuk dan asma. Namun, bagi penderita
maag, sebaiknya jangan menkonsumsi terlalu banyak.
2.
Petaikan cina (Euphorbiae prostrate)
Kandungan kimia Herba Patikan cina antara lain: Saponin, fasin,
euforbin, quersetrin, glukosida apigenin, tarakserol, tirukalol, tanin.Kegunaan Seluruh tanaman
patikan cina antara lain untuk : Obat cacing, obat luka, pelelap tidur,
pencahar, pengelat.
3. Sambiloto (Andrographidis paniculatae)
Daun
sambiloto ini mengandung senyawa andrographolide. Senyawa ini terasa pahit,
tapi memiliki sifat melindungi hati. Penilitian membuktikan bahwa senyawa ini
mampu melindungi hati dari efek negatif galaktosamin dan parasetamol. Senyawa
ini juga berperan besar dalam menurunkan enzim CDK4 sehingga menekan
pertumbuhan sel kangker. Senyawa andrographolide juga berkhasiat meninggalkan
kekebalan tubuh. Manfaat dan Khasiat Sambiloto Tanaman sambiloto digunakan untuk
mencegah pembentukan radang, memperlancar air seni (diuretika), kencing manis,
dan terkena racun. kandungan senyawa kalium memberikan khasiat menurunkan
tekanan darah. Selain itu, daun sambiloto juga dipercaya sebagai obat penyakit
tifus dengan cara mengambil 10-15 daun yang direbus sampai mendidih dan diminum
air rebusannya.
4.
Kunyit (Curcumae Domesticae Rhizoma)
Kunyit
mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri
dari kurkumin, desmetoksikumin dan bisdesmetoksikurkumin dan zat- zat manfaat
lainnya Khasiat kunyit antara lain mencegah kanker, mencegah Alzheimer,
mencegah tifus, mencegah anemia, mengurangi resiko diabetes, melancarkan
pencernaan, mencegah dan mengobati panas dalam.
5.
Jambu Biji (Psidii Guajavae Folium)
Buah jambu biji sangat
kaya vitamin C, lebih tinggi dari buah jeruk, dan jauh lebih tinggi daripada
kiwi yang disebut-sebut sebagai rajanya vitamin C. Di samping serat, terutama
pektin yang merupakan serat larut, jambu biji juga mengandung mineral seperti
mangan dan magnesium, serta asam amino esensial seperti tryptophan. Juga
fitokimia berkhasiat seperti asam elagat, asam linoleat, dan asam korbigen.
Khasiat jambu biji adalah pencegah kanker, menurunkan tekanan darah tinggi, mengatasi
penyakit jantung koroner, sebagai sumber antioksidant.
C.
HASIL PENGAMATAN
1.
Tabel Hasil Pengamatan
Sampel
|
Uji Alkaloid
|
Uji Flavonoid
|
Uji Savonin
|
Uji Steroid
|
Sambiloto
|
+
(terdapat endapan putih atau keruh)
|
+
(berubah warna menjadi ungu)
|
+
(terdapat buih atau busa)
|
+
(berubah warna menjadi merah jingga)
|
Jahe
|
+
(terdapat endapan putih atau keruh)
|
-
(tidak terjadi perubahan warna)
|
+
(terdapat buih atau busa)
|
+
(berubah warna menjadi merah jingga)
|
Jambu Biji
|
+
(terdapat endapan putih atau keruh)
|
+
(berubah warna menjadi merah bata)
|
+
(terdapat buih atau busa)
|
+
(berubah warna menjadi kuning)
|
Kunyit
|
+
(terdapat endapan putih atau keruh)
|
+
(berubah warna menjadi ungu)
|
-
(tidak terdapat buih atau busa)
|
+
(berubah warna menjadi merah jingga)
|
Johar
|
+
(terdapat endapan putih atau keruh)
|
-
(tidak terjadi perubahan warna)
|
+
(terdapat buih atau busa)
|
-
(tidak terjadi perubahan warna)
|
2.
Gambar Pengamatan
Sampel Jahe
|
Gambar
|
Keterangan
|
||
Uji
Alkaloid
|
|
1. Terbentuk endapan/keruh yang menandakan (+) terkandung
alkaloid
|
||
Uji
Flavonoid
|
|
2. Tidak terjadi perubahan warna yang menandakan (-) tidak
terkandung flavonoid
|
||
Uji
Savonin
|
|
3. Terdapat buih atau busa yang menandakan (+) mengandung
savonin
|
||
Uji
Steroid
|
|
4. Berubah warna menjadi merah jingga yang menandakan (+)
mengandung steroid
|
D.
PEMBAHASAN
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai
obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain
simplisia merupakan bahan yang dikeringkan. Simplisia terdiri dari simplisia
nabati, simplisia hewani dan simplisia pelikan atau mineral.
Simplisia
dapat diperoleh dari tanaman liar atau dari tanaman yang sengaja
dibudidayakan/dikultur. Tanaman liar disini diartikan sebagai tanaman yang
tumbuh dengan sendirinya di hutan-hutan atau di tempat lain di luar hutan atau
tanaman yang sengaja ditanam tetapi bukan untuk tujuan memperoleh simplisia
untuk obat (misalnya tanaman hias, tanaman pagar).
Metabolit sekunder adalah hasil metabolisme
yang disintesis oleh beberapa organisme tertentu yang tidak merupakan kebutuhan
pokok untuk hidup dan tumbuh. Meskipun demikian, metabolik sekunder dapat
berfungsi sebagai nutrien darurat untuk pertahanan hidup.
Percobaan ini kami melakukan pengujian alkaloid, saponin, flavonoid, dan steroid (terpenoid).
Proses-proses kimia jenis lain yang terjadi hanya pada spesies tertentu
sehingga memberikan produk yang berlainan, sesuai dengan spesiesnya merupakan
senyawa-senyawa metabolik sekunder. Berperan dalam kelangsungan hidup dan
perjuangan menghadapi spesies-spesies lain berupa zat kimia untuk pertahanan,
penarik seks, dan feromen.senyawa
metabolit sekunder yang umum terdapat pada tanaman antara lain alkaloid, flavanoid, steroid, saponin, terpenoid dan tannin.
Saponin merupakan senyawa glikosida kompleks yaitu
senyawa hasil kondensasi suatu gula dengan suatu senyawa hidroksil organik yang
apabila dihidrolisis aka menghasilkan gula (glikon) dan non gula (aglikon).
Untuk mengidentifikasi saponin dalam tumbuhan dilakukan dengan memasukkan dalam
tabung reaksi dan ditambahkan aquades. Kemudian didihkan selama 2-3 menit.
Setelah dingin, ekstraknya kocok kuat-kuat. Uji positif ditandai dengan adanya
busa.
Alkaloid adalah suatu golongan senyawa yang tersebar luas hampir pada semua jenis
tumbuhan. Semua alkaloid mengandung paling sedikit satu atom nitrogen yang
biasanya bersifat basa dan membentuk cincin heterosiklik. Diindentifikasi
dengan mencampurkannya dengan kloroform, dipanaskan lalu diberi pereaksi meyer.
Indikatornya adalah terdapatnya endapan putih atau keruh.
Flavonoid adalah suatu kelompok senyawa fenol yang
terbanyak terdapat dialam. Senyawa-senyawa ini bertanggung jawab terhadap zat
warna merah, ungu, biru, dan sebagian zat warna kunig dalam tumbuhan.
Steroid adalah terpenoid yang kerangka dasarnya terbentuk
dari sistem cincin siklopentana prehidrofenantrena. Steroid merupakan golongan
senyawa metabolik sekunder yang banyak dimanfaatkan sebagai obat. Hormon
steroid pada umumnya diperoleh dari senyawa-senyawa steroid alam terutama dalam
tumbuhan.Diindentifikasi dengan mencampurkannya dengan kloroform, dipanaskan
lalu diberi asam klorida. Indikatornya adalah perubahan warna menjadi kunig.
E.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kesimpulan
yang dapat diambil dari praktikum kali ini yaitu uji organoleptik adalah
pemeriksaan dengan menggunakan alat indera manusia yaitu salah satunya uji
warna dimana haksel yang digunakan adalah jahe, kunyit, jambu biji, sambiloto, johar.
2. Saran
Saran
yang dapat diberikan yaitu saat pengujian organoleptik diharapkan mahasiswa
dapat lebih serius dalam proses pengerjaannya sehingga kesalahan dalam proses
pengujian dapat diminimalisir.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,
2009, Farmakope Herbal Indonesia Edisi I, Departemen Kesahatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Anonim,
1989, Materia Medika Indonesia Jilid V, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
0 comments:
Post a Comment