PERCOBAAN I
IDENTIFIKASI AMILUM SECARA KIMIAWI DAN MIKROSKOPI
A.
TUJUAN
Tujuan dari percobaan adalah untuk dapat mengetahui dan dapat
membedakan macam-macam amilum yang umum digunakan dalam sediaan farmasi.
B. BAHAN
Bahan-bahan
yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut :
1.Tepung
kentang (amilum solani)
2.Tepung
beras (amilum orizae )
3.Tepung
tapioka (manihot utilisima)
4.Tepung
jagung (amilum tritici)
5.Tepung
sagu (amilum sagu)
1)
Klasifikasi
Tanaman
a)
Tanaman kentang (Solanum tuberosum)
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Dicotilodenoae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum
tuberosum
b)
Tanaman padi (Oriza sativa L.)
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Monocotiledoneae
Ordo :
Poaceae
Famili : Graminae
Genus : Oriza
Spesies : Oriza
sativa L.
c)
Tanaman Ubi kayu (Manihot
utilisima)
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Dicotiledoneae
Ordo :
Euporbiales
Famili : Euporbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot
utilisima
d)
Tanaman sagu (Metrosilon
sago)
Regnum
: Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class
: Dicotiledoneae
Ordo :
Famili :
Genus : Metroilon
Spesies : Metrosilon
sago
e)
Tanaman jagung (Zea
mays)
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliopsida
Class : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poacea
Genus :
Zea
Spesies : Zea
mays
2.
Deskripsi
Tanaman
a. Padi
Padi
termasuk keluarga padi-padian. Batangnya beruas-ruas yang di dalamnya berongga
(kosong), tingginya 1 sampai 1,5 meter. Pada tiap-tiap buku batang tumbuh daun,
yang berbentuk pita dan berpelepah. Pelepah itu membalut hampir sekeliling
batang. Di
dalam tanah, dari tiap buku tumbuh tunas yang dapat mengadakan batang (anak
padi). Anak padi itu dapat pula beranak, dan demikian berturut-turut. Itulah
makanya kita tak heran, apa sebabnya dari sebutir padi dapat tumbuh 40-50
batang. Bila
telah sampai waktunya, dari tiap-tiap batang keluar bunga. Bunga itu bunga
majemuk, yang galibnya disebut sebagai bulir. Pada tiap bulir keluar 100 sampai
400 bunga. Pada bunga ada 2 helai sekam kelopak dan 2 helai sekam mahkota.
Waktu terjadi penyerbukan, bunga itu merekah (terbuka). Dan kalau penyerbukan
telah berlalu, maka dasar bunga itu tertutup kembali. Sekam mahkota itulah yang
selanjutnya menjadi kulit padi. Sekam mahkota yang dua lembar tersebut tidak
sama besarnya. Sekam mahkota yang besar, pada beberapa macam padi mempunyai
ekor atau janggut. Padi yang berekor itu bisaanya disebut orang sebagai padi
janggut atau padi bulu. Yang tidak berekor disebut cereh, dan gabahnya mudah
luruh. Padi bulu bisaanya tak mudah luruh.
b. Jagung
Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150
hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh
kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Tinggi tanaman jagung
sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m
sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa
diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun
beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung
tidak memiliki kemampuan ini.Jagung termasuk tanaman bijinya berkeping
tunggal monokotil, jagung tergolong berakar serabut yang dapat mencapai
kedalaman 80 cm meskipun sebagian besar berada pada kisaran 20 cm. Pada tanaman
yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah
yang membantu menyangga tegaknya tanaman. Batang jagung tegak
dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau
gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman
berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul
dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
Daun jagung adalah daun sempurna.
Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang
daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang
berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia
Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur
ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada
sel-sel daun. Jagung
memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu
tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku
Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae
(tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan
bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga
betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan
pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol
produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul
dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai
varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5
hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).
c. Kentang
Kentang
merupakan tanaman dikotil yang bersifat semusim dan berbentuk semak/herba. Batangnya
yang berada di atas permukaan tanah ada yang berwarna hijau, kemerah-merahan,
atau ungu tua. Akan tetapi, warna batang ini juga dipengaruhi oleh umur tanaman
dan keadaan lingkungan. Pada kesuburan tanah yang lebih baik atau lebih kering,
biasanya warna batang tanaman yang lebih tua akan lebih menyolok. Bagian bawah
batangnya bisa berkayu. Sedangkan batang tanaman muda tidak berkayu sehingga
tidak terlalu kuat dan mudah roboh.
d. Ubi
kayu
Bagian
Tanaman Ubi Kayu / Singkong Bagian tubuh tanaman singkong terdiri atas batang,
daun, bunga,umbi, dan kulit umbi. Batang tanaman singkong berkayu, beruas –
ruas, dengan ketinggian mencapai lebih dari 3 m. Warna batang bervariasi,
ketika masih muda umumnya berwarna hijau dan setelah tua menjadi keputih –
putihan, kelabu, atau hijau kelabu. Batang berlubang, berisi empulur berwarna
putih, lunak, dengan struktur seperti gabus. Susunan daun singkong berurat,
menjari dengan cangap 5 – 9 helai. Daun singkong, terutama yang masih muda
mengandung racun sianida, namun demikian dapat dimanfaatkan sebagai sayuran dan
dapat menetralisir rasa pahit sayuran lain, misalnya daun papaya dan kenikir.
Bunga Bunga tanaman singkong berumah satu dengan penyerbukan silang sehingga
jarang berbuah. Umbi Umbi yang terbentuk merupakan akar yang menggelembung dan
berfungsi sebagai tempat penampung makanan cadangan. Bentuk umbi biasanya bulat
memanjang, terdiri atas kulit luar tipis (ari) berwarna kecoklat – coklatan (kering),
kulit dalam agak ebal berwarna keputih – putihan (basah), dan daging berwarna
putih atau kuning (tergantung varietasnya) yang mengandung sianida dengan kadar
yang berbeda. Kulit umbi ini menutupi umbi secara keseluruhan. Karena kulit
umbi mempunyai susunan sel serta mempunyai lapisan tertentu sehingga kulit umbi
dapat dengan mudah dipisahkan dari bagian umbinya.
e. Sagu
Ukuran
batang sagu berbeda-beda, tergantung dan jenis, umur dan lingkungan atau
habitat pertumbuhannya. Pada umur 3-11 tahun tinggi batang bebas daun sekitar 3
– 16 m, bahkan dapat mencapai 20 m. Sagu memiliki batang tertinggi pada umur
panen, yakni 11 tahun ke atas.
Sagu
memiliki daun menyirip, menyerupai daun kelapa yang tumbuh pada tangkai daun.
Sagu yang tumbuh pada tanah liat dengan penyinaran yang baik pada umur dewasa
memiliki 18 tangkai daun yang panjangnya sekitar 5-7 m. Dalam setiap tangkai
terdapat Sekitar 50 pasang daun yang panjangnya bervariasi antara 60-180 cm,
dan lebarnya sekitar 5 cm. Sagu yang masih muda memiliki tangkai daun yang
lebih sedikit jumlahnya yaitu 12-15 buah.Bunga sagu merupakan bunga majemuk
yang keluar dan ujung atau puncak batang sagu, berwarna merah kecoklat-coklatan
seperti karat. Bunga sagu bercabang banyak seperti tanduk rusa yang terdiri dan
cabang-cabang primer, sekunder dan cabang tersier. Pada cabang tersier terdapat
sepasang bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan mengeluarkan tepung sari
sebelum bunga betina terbuka. Buah sagu berbentuk bulat menyerupai buah salak
dan mengandung biji fertil. Waktu antara bunga mulai muncul sampai fase
pembentukan buah diduga berlangsung sekitar 2 tahun.
3. Deskripsi Simplisia
1. Deskripsi
simplisia
· Amylum
solani
a. Kandungan Kimia Umbi kentang
mengandung alkaloida, flavonoida, pati dan polifenol.
b. Khasiat Umbi kentang berkhasiat
sebagai obat luka bakar, obat kencing manis dan obat kurang darah. Bahan
penolong untuk sediaan obat
c. Makroskopis Berupa serbuk berwarna putih dan sangat halus
d. Mikroskopis Berupa butiran tunggal dan jaringan berkelompok, agak bulat dan persegi banyak, berbentuk topi baja, hilus terletak di tengah bentuk
garis dan bercabang 3 dengan lamela tidak jelas
· Amylum sagu
a.
Kandungan Kimia Sagu mengandung pati, 94 gram karbohidrat, 0,2 gram protein, 0,5 gram serat, 10 mg kalsium, 1,2 mg besi, dan lemak, karoten, tiamin, dan asam askorbat dalam jumlah sangat kecil.
b.
Manfaatnya apabila rantai glukosa dalam pati dipotong
menjadi 3-5 rantai glukosa (modifief starch) dapat dipakai untuk menguatkan
daya adhesive dari proses pewarnaan kain pada industri tekstil.
· Amilum oryzae
a. Kandungan amilum oryzae Amilosa dan amilosa
perkati, air, abu
b. Khasiat amilum oryzae Bahan penolong
untuk sediaan obat dan zat tambahan
c. Makroskopis berupa serbuk berwarna putih dan sangat halus
d. Mikroskopis berlihat butiran persegi banyak, tunggal atau majemuk, hilus
tidak terlihat jelas dan tidak ada lamella konsentrasi.
C.
HASIL
PENGAMATAN
·
Identifikasi Amilum
secara kimiawi
Warna
|
|||
No.
|
Amilum
|
Sebelum
Dipanaskan
|
Setelah
Dipanaskan
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Glukosa + I2
Tapioka
+ I2
Beras + I2
Jagung + I2
Kentang + I2
Sagu + I2
|
Merah
Bata
Biru
Keunguan
Ungu Muda
Biru Tua
Biru Tua
Coklat kehijauan
|
Bening
Keruh
Bening
Ungu Muda
Bening
Biru Tua
|
No.
|
Perlakuan
|
Warna
|
|
Sebelum
Dipanaskan
|
Setelah
Dipanaskan
|
||
1.
|
Amilum
solani + I2
|
||
2.
|
Amilum
oryzae + I2
|
||
3.
|
Amilum
maydis + I2
|
||
4.
|
Amilum
sagu + I2
|
||
5.
|
Amilum
manihot + I2
|
·
Identifikasi amilum
secara mikroskopi
No.
|
Bahan
Uji
|
Gambar
Mikroskop
|
Keterangan
|
1.
|
Amilum
solani
|
Berbentuk
butir tunggal, tidak beraturan, atau bulat telur, terdapat butir pati juga
lamella tapi tidak terlihat jelas.
|
|
2.
|
Amilum
oryzae
|
Butir
bersegi banyak, tunggal atau majemuk bentuk bulat telur, terdapat butir telur
dan hilus yang tidak terlihat jelas, dan tidak terdapat lamella.
|
|
3.
|
Amilum
maydis
|
Berupa
butir bersegi banyak, bersudut, atau butir bulat, kemudian terdapat butir
pati dan hilus yang berupa rongga atau celah dan terdapat lamela.
|
|
4.
|
Amilum
sagu
|
Berupa
butir bersegi banyak, bersudut, atau butir bulat, kemudian terdapat butir
pati dan hilus yang berupa rongga atau celah dan terdapat lamela.
|
|
5.
|
Amilum
manihot
|
Berupa
butir tunggal, butir agak bulat atau bersegi banyak butir kecil, ada butir
pati,dan juga hilus yang berupa garis dan titik, ada juga lamella tapi tidak
jelas,yang berupa butir majemuk sedikit.
|
D.
PEMBAHASAN
Farmakognosi merupakan cara pengenalan
ciri-ciri atau karakteristik obat yang berasal dari bahan alam. Farmakognosi
mencakup seni dan pengetahuan pengobatan dari alam yang meliputi tanaman,
hewan, mikroorganisme, dan mineral. Perkembangan farmakognosi saat ini sudah
melibatkan hasil penyarian atau ekstrak yang tentu akan sulit dilakukan
indentifikasi zat aktif jika hanya mengandalkan mata. Dengan demikian, cara
identifikasi juga semakin berkembang dengan menggunakan alat-alat cara kimia
dan fisika.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh
makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan
makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada
hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada
tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada
proses fotosintesis, tetumbuhan
hijau mengubah karbon
dioksida menjadi karbohidrat.
Amilum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat
dialam, yaitu sebagian besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang, dan
biji-bijian.Amilum merupakan suatu senyawa organik yang tersebar luas pada
kandungan tanaman. Amilum dihasilkan dari dalam daun-daun hijau sebagai wujud
penyimpanan sementara dari produk fotosintesis. Amilum juga tersimpan dalam
bahan makanan cadangan yang permanen untuk tanaman, dalam biji, jari-jari
teras, kulit batang, akar tanaman menahun, dan umbi. Amilum merupakan 50-65%
berat kering biji gandum dan 80% bahan kering umbi kentang.Amilum terdiri dari
dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu
amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam
komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera)
sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu
pekat pada tes iodin sedangkan
amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa
tuntas dijelaskan.
Beberapa
parameter yang dilakukan sebagai standar mutu tanaman, meliputi pemeriksaan
organoleptis, pengamatan terhadap morfologi dan anatomi, serta identifikasi
kandungan kimia.
Amylum manihot ( pati singkong) adalah
pati yang diperoleh dari umbi akar manihot utilissima Pohl (familia
Euphorbiaceae) yang berupa serbuk sangat halus dan putih, secara mikroskopik
berupa butir tunggal, agak bulat atau bersegi banyak butir kecil dengan
diameter 5µm sampai 10 µm, butir besar bergaris tengah 20 µm sampai 35 µm,
hilus tengah berupa titik, garis lurus atau bercabang tiga, lamella tidak
jelas, konsentris, butir majemuk sedikit, terdiri dari 2 atau 3 butir tunggal
yang tidak sama bentuknya. Identifikasi kimiawi yaitu dengan Iodium dimana akan
terjadi biru tua yang hilang pada pemanasan dan timbul kembali pada
pendinginan.
Amylum maydis ( pati jagung) adalah pati
yang diperoleh dari biji zea mays L. ( familia Poaceae) yang berupa serbuk
sangat halus dan putih. Secara mikroskopik yaitu berupa butir bersegi banyak,
bersudut, ukuran 2 µm sampai 23 µm atau butir bulat dengan diameter 25 µm
sampai 32 µm, hilus ditengah berupa rongga yang nyata atau celah berjumlah 2
sampai 5, tidak ada lamella. Jika diamati dibawah cahaya terpolarisasi, tampak
bentuk silang berwarna hitam, memotong pada hilus. Untuk identifikasi secara
kimiawi sama dengan amylum manihot.
Amylum oryzae ( pati beras) adalah
amylum yang diperoleh dari biji Oryza sativa L. (familia Poaceae) yang berupa
serbuk sangat halus dan putih. Secara mikroskopik yaitu berupa butir bersegi
banyak ukuran 2 µm sampai 5 µm, tunggal atau majemuk bentuk bulat telur ukuran
10 µm sampai 20 µm. hilus di tengah tidak terlihat jelas, tidak ada lamella
konsentris. Jika diamati dibawah cahaya terpolarisasi tampak bentuk silang
berwarna hitam, memotong pada hilus.
Amylum solani ( pati kentang) adalah
pati yang diperoleh dari umbi solanum tuberosum (familia Solanaceae). Yang
berupa serbuk sangat halus dan putih. Secara mikroskopik yaitu berupa butir
tunggal, tidak beraturan, atau bulat telur ukuran 30 µm sampai 100 µm, atau
membulat ukuran 10 µm sampai 35 µm, butir majemuk jarang, terdiri dari 2 sampai
4, hilus berupa titik pada ujung yang sempit dengan lamella konsentris jelas
terlihat, jika diamati dibawah cahaya terpolarisasi, tampak bentuk silang berwarna
hitam memotong pada hilus. Untuk idetifikasi secara kimiawi sama dengan amylum
manihot.
Simplisia adalah bahan alamiah yang
digunakan sebagai bahan obat yang belum mengalami pengolahan apapun, kecuali
dinyatakan lain merupakan bahan yang telah dikeringkan.
Pati berguna untuk kebutuhan gizi,
demulcent, perlindungan, dan yangbersifat menghisap/membalut. Pati digunakan
dalam preparasi penaburan bedaktalkum dalam aplikasinya ke kulit. Pati juga
digunakan untuk penawar keracunaniodin, sebagai agen penghancur dalam pil dan
tablet, dan sebagai diluent ekstrakpadatan dalam obat. Pati juga membantu
diagnosa dalam identifikasi obat secarakasar dan merupakan indikator titrasi
iodometri. Gliserin dari pati berguna untukpenghilang rasa sakit dan dasar
pembuatan suppositoria. Pati juga merupakanmaterial awal produksi komersial
dari glukosa cair, dekstrosa, dan dekstrin. Patidalam industri berguna sebagai
perekat kertas dan pakaian.
Hasil yang diperoleh pada praktikum
identifikasi ini disediakan 4 macam larutan amilum,yaitu pati jagung
(amilum Zea mays),pati beras (amilum Oryza sativa),pati kentang (amilumSolanum
tuberosum),dan pati singkong (amilum Manihot utilissima). Keempatlarutan pati
tersebut masing-masing diambil beberapa tetes dengan pipet dan masing-masing
tabung pati diberi dengan satutetes larutan iodium. Tujuan dari penambahan
larutan iodium adalah untukmengidentifikasi ada atau tidaknya amilum dalam
larutan tersebut yang dapatdiketahui dengan adanya perubahan warna.
Kondisi larutan setelah ditetesi amilum
yaitu terdapat perubahan warnapada keempatnya dari sebelumnya yang tidak
berwarna atau jernih. Pati jagungberubah menjadi warna hijau
kebiruan,menandakan positif amilum. Pati berasberubah menjadi warna biru
keunguan,menandakan positif amilum. Pati singkongberubah menjadi warna biru
keunguan,menandakan positf amilum. Sedangkanpada pati kentang berubah menjadi
cokelat karamel. Hal ini menunjukkan bahwamasih terdapat amilum dalam larutan
pati kentang tersebut,namun amilum yangterkandung di dalamnya berada dalam
keadaan rusak sehingga tidak menunjukkanperubahan warna yang signifikan.
Manfaat pada bidang
farmasi, amilum terdiri dari granul-granul yang diisolasi dari Zea mays Linne
(Graminae), Triticum aesticum Linne (Graminae), dan Solanum tuberosum Linne
(Solanaceae). Granul amilum jagung berbentu polygonal, membulat atau sferoidal
dam mempunyai garis tengah 35 mm. Amilum gandum dan kentang mempunyai komposisi
yang kurang seragam, masing-masing mempunyai 2 tipe granul yang berbeda.
Amilum digunakan sebagai bahan penyusun
dalam serbuk dan sebagai bahan pembantu dalam pembuatan sediaan farmasi yang
meliputi bahan pengisi tablet, bahan pengikat, dan bahan penghancur. Sementara
suspensi amilum dapat diberikan secara oral sebagai antidotum terhadap
keracunan iodium dam amilum gliserin biasa digunakan sebagai emolien dan
sebagai basis untuk supositoria.Sebagai amilum normal, penggunaanya terbatas
dalam industri farmasi. Hal ini disebabkan karakteristiknya yang tidak
mendukung seperti daya alir yang kurang baik, tidak mempunyai sifat pengikat
sehingga hanya digunakan sebagai pengisi tablet bagi bahan obat yang mempunyai
daya alir baik atau sebagai musilago, bahan pengikat dalam pembuatan tablet
cara granulasi basah.
Amilum hidroksi-etil adalah bahan yang
semisintetik yang digunakan sebagai pengencer plasma (dalam larutan 6%). Ini
merupakan pengibatan tasmbahan untuk kejutan yang disebabkan oleh pendarahan,
luka terbakar, pembedahan, sepsis, dan trauma lain. Sediaan amilum yang terdapat
dalam pasaran adalah Volex. Oleh karena itu, Fungsi amilum dalam dunia
faramasi digunakan sebagai bahan penghancur atau pengembang
(disintegrant), yang berfungsi membantu hancurnya tablet setelah ditelan.
E.
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Amilum
merupakan salah satu bagian dari sel yang bersifat non protoplasmik yang ada
didalam plastida. Perkembangan amilum dimulai dengan terbentuknya hilus,
kemudian diikuti oleh pembentukan lamella yang semakin banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Adam,M.,Hasan,H.2011. Penuntun Praktikum Farmakognos. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo
Anonim, 1979. Farmakope Indonesia Jilid III. DepKes RI, Jakarta.
Anonim, 1995. Farmakope Indonesia Jilid IV. DepKes RI, Jakarta.
Anwar, E. et al.2004. Pemanfaatan Maltodekstrin Pati Terigu Sebagai Eksipien dalam Formula Sediaan Tablet dan Niosom.Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Fahn, A.1995. Anatomi Tumbuhan edisi ketiga.Yogyakarta: Gajah Mada
University Press
Gunawan,D.,Mulyani,S.2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) jilid 1. Jakarta: Penebar Swadaya
Harsanto, P.B., 1986. Budidaya dan Pengolahan
Sagu. Kanisius. Yogyakarta.
Haryanto, B. Dan Pangloli, P., 1992. Potensi
dan Pemanfaatan Sagu. Kanisius. Yogyakarta.
Jumadi, A., 1989. Sistem Pertanian Sagu di
Daerah Luwu Sulsel. Thesis Pasca Sarjana IPB. Bogor.
Poedjiadi.2009. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta:Universitas Indonesia Press
Syamsuni, H. A. 2007. Ilmu Resep. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran.
0 comments:
Post a Comment