LABORATORIUM
FARMAKOGNOSI
FAKULTAS FARMASI
PERCOBAAN III
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPI

NAMA : ASMAN SADINO
NIM : F1F1 12 092
KELOMPOK : II (DUA)
KELAS : C
ASISTEN :
RINI HAMSIDI, S.Farm, M.Farm, Apt.
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2014
PERCOBAAN III
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPI
A.
TUJUAN
Tujuan dari percobaan adalah dapat mengidentifikasi simplisia dengan
menggunakan mikroskop serta dapat menyebutkan ciri khas simplisia yang
diperiksa.
B.
BAHAN
Bahan
yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:
- Kunyit (Curcuma
domestica Val.)
1. Klasifikasi
1.
Kunyit (Curcuma domestica Val.)
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classes : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Familia : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma domestica Val.
2.
Deskripsi tanaman
a. Kunyit (Curcuma
domestica Val.)
Terna
dengan batang berwarna semu hijau atau agak keunguan, rimpang terbentuk dengan
sempurna, bercabang-cabang, berwarna jingga. Setiap tanaman berdaun 3 sampai 8
helai, panjang tangkai daun beserta pelepah daun sampai 70 cm, tanpa
lidah-lidah, berambut halus jarang-jarang helaian daun berbentuk lanset lebar,
ujung daun lancip berekor, keselurahannya berwarna hijau atau hanya bagian atas
dekat tulang utama berwarna agak keunguan, panjang 28 cm sampai 85 cm, lebar 10
cm sampai 25 cm. perbungaan terminal, ganggang berambut, bersisik, panjang
ganggang 16 cm sampai 40 cm; tenda bunga, panjang 10 cm sampai 19 cm, lebar 5
cm sampai 10 cm; daun kelopak berambut, berbentuk lanset, pangjang 4 cm sampai
8 cm, lebar 2 cm sampai 3,5 cm, daun kelopak yang paling bawah berwarna hijau,
berbentuk bundar telur, makin ke atas makin menyempit serta memanjang, warna
semu putih atau keunguan, kelopak berbentuk tabung, panjang 9 mm sampai 13 mm,
bergigi tiga dan tipis seperti selaput; tajuk bagian bawah berbentuk tabung,
pangjang lebih kurang 20 mm, berwarna krem, bagian dalam tabing berambut; tajuk
bagian ujung berbelah-belah, warna putih atau merah jambu, panjang 10 mm sampai
15 mm, lebar 11 mm sampai 14 mm; bibir berbentuk bundar telur, panjang 16 mm
sampai 20 mm, lebar 15 mm sampai 18 mm, warna jingga atau kuning keemasan
dengan pinggir berwarna coklat dan di tengahnya berwarna kemerahan.
3.
Deskripsi simplisia
a. Kunyit (Curcuma
domestica Val.)
Kepingan
ringan, rapuh, warna kuning jingga, kuning jingga kemerahan sampai kuning jingga
kecoklatan, bau khas, rasa agak pahit, agak pedas lama kelamaan menimbulkan
rasa tebal, bentuk hampir bundar sampai bulat panjang, kadang-kadang bercabang,
lebar 0.5-3 cm, panjang 2-6 cm tebal 1-5 mm, umumnya melengkung tidak
beraturan, kadang-kadang terdapat pangkal upih daun dan pangkal akar. Batas
korteks dan silinder pusat kadang-kadang jelas. Bekas patahan agak rata,
berdebu, warna kuning jingga sampai coklat kemerahan.
C.
HASIL PENGAMATAN
No
|
Keterangan
|
Pemeriksaan Mikroskopik
|
||
1.
|
Berisi
butir pati
|
![]() ![]() |
||
2.
|
Parenkim
dengan sel sekresi
|
![]() ![]() |
||
3.
|
Pembuluh
kayu dengan penebalan tangga dan jala
|
![]() ![]() |
||
4.
|
Periderm
|
![]() ![]() |
||
5.
|
Rambut
penutup
|
![]() ![]() |
D.
PEMBAHASAN
Simplisia dapat diperoleh dari tanaman liar atau
dari tanaman yang dibudidayakan/dikultur. Tanaman liar disini diartikan sebagai
tanaman yang tumbuh dengan sendirinya di hutan-hutan atau di tempat lain di
luar hutan atau tanaman yang sengaja ditanam tetapi bukan untuk tujuan
memperoleh simplisia untuk obat (misalnya tanaman hias, tanaman pagar).
Haksel merupakan bagian-bagian tanaman seperti akar,
batang, daun, bunga, biji dan lain-lain yang dikeringkan tetapi belum dalam
bentuk serbuk. Sedangkan simplisia merupakan bahan alami yang digunakan sebagai
obat dan belum mengalami proses perubahan apapun, dan kecuali dinyatakan lain
umumnya berupa bahan yang dikeringkan. Simplisia terbagi atas simplisia nabati,
simplisia hewani dan simplisia mineral.
Pemeriksaan haksel dilakukan dengan cara pemeriksaan
simplisia secara mikroskopik, organoleptis dan makroskopik. Namun pada
percobaan ini dilakukan pemeriksaan pada 5 haksel secara mikroskopik dilakukan
dengan melihat anatomi jaringan dari serbuk simplisia yang ditetesi larutan
kloralhidrat kemudian dipanaskan di atas lampu spiritus (jangan sampai
mendidih). Kemudian pengamatan dilakukan di bawah mikroskop dengan perbesaran
lemah dan perbesaran kuat.
Uji mikroskopik
dilakukan dengan mikroskop yang derajat perbesarannya disesuaikan dengan
keperluan. Pemeriksaan anatomi serbuk dari suatu simplisia memiliki
karakteristik tersendiri, dan merupakan pemeriksaan spesifik suatu simplisia.
Sebelum melakukan pemeriksaan mikroskopik harus di pahami bahwa masing-masing
jaringan tanaman berbeda bentuknya.
Ciri khas dari
masing-masing organ batang, akar dan rimpang umumnya memiliki jaringan penyusun
primer yang hampir sama yaitu epidermis, korteks dan endodermis, jari-jari empulur dan bentuk
berkas pengangkutannya. Pada sampel kunyit kelompok kami, kami melakukan pemeriksaan mikroskopis
terhadap butir
pati, parenkim dengan sel ekskresi, kunyit pembuluh kayu dengan penebalan
tangga dan jala, periderm dan rambut penutup.
Pengamatan Mikroskopik serbuk
Simplisia bertujuan untuk memastikan kebenaran simplisia dengan mengamati
ciri-ciri mikroskopiknya dengan pemeriksaan di bawah mikroskop. Yang diamati
disini adalah: (a) Bentuk sel-sel epidermis, (b) Tipe stomata, (c) Bentuk rambut-rambut, (d)
Bentuk kristal kalsium oxalate. Dengan melihat ciri-ciri mikroskopik simplisia
dapat diketahui benar tidaknya sebuah simplisia.
Pemeriksaan simplisia secara mikroskopi pada sampel
rimpang jahe memiliki ciri serabut, pembuluh kayu, berkas pengangkut, Periderm terdiri dari
beberapa lapis sel gabus sehingga membentuk jaringan gabus tangensial. Teramati
pula amilum pada rimpang jahe, yang membentuk butir-butir pati.
Pemeriksaan simplisia secara mikroskopi pada sampel
kayu manis adalah Anatomi jaringan yang teramati yaitu sel batu, serabut
sklerenkim dan sel hablur kalsium oksalat. Pada kulit
yang lapisan luarnya belum dibuang akan tampak: lapisan epidermis dengan
kutikula berwarna kuning ; lapisan gabus terdiri beberapa sel berwarna coklat,
dinding tangensial dan dinding radial lebih tebal dan berlignin, kambium gabus
jernih tanpa penebalan dinding. Korteks : terdiri dari beberapa lapis sel
parenkim.
Pemeriksaan simplisia secara mikroskopi pada sampel
kunyit adalah anatomi jaringan ini mempunyai ciri khas yaitu adanya parenkim,
gumpalan sel, dan rambut penutup. Anatomi jaringan yang diamati praktikan
meliputi pembuluh kayu, parenkim dan butir pati. Fragmen pengenal adalah butir
pati; gumpalan tidak beraturan zat berwarna kuning sampai kuning coklat;
parenkim dengan sel sekresi; fragmen pembuluh tangga dan pembuluh jala; fragmen
rambut penutup warna kuning; tidak terdapat serabut. Rambut penutup : berbentuk
kerucut, lurus atau agak bengkok; panjang 250 µm sampai 890 µm, dinding tebal.
Hipodermis : terdiri dari beberapa lapis sel terentang tangensial , dinding sel
menggabus. Periderm : terdiri dari 6 lapis sampai 9 lapis sel berbentuk segi
panjang, dinding menggabus. Korteks dan silinder pusat : parenkimatik, terdiri
dari sel-sel besar, penuh berisi pati. Butir pati: tunggal, bentuk lonjong atau
bulat telur dengan satu ujung mempunyai tonjolan atau berbentuk bulat sampai hampir
segitiga dengan satu sisi membulat; Sel sekresi : banyak tersebar, bentuk bulat
atau lonjong berisi minyak berwarna kuning jingga yang sebagian mendamar dan
berwarna coklat kekuningan. Berkas pembuluh: kolateral, tersebar tidak
beraturan pada korteks dan pada silinder pusat, berkas pembuluh dibawah
endodermis tersusun dalam lingkaran, kadang-kadang berkas pembuluh dikelilingi
sel parenkim yang tersusun menjari; pembuluh kayu umumnya terdiri dari pembuluh
tangga dan pembuluh jala, lebar 20 µm sampai 80 µm, tidak berlignin.
Pemeriksaan secara mikroskopis pada sampel jambu
biji adalah Epidermis atas : terdiri dari 1 lapis sel, pipih, terentang
tangensial, bentuk poligonal, dinding antiklinal lurus, tidak terdapat stomata.
Epidermis bawah: sel lebih kecil, pipih, terentang tangensial, bentuk
poligonal, dinding antiklinal lurus. Stomata : tipe anisolitik , banyak
terdapat pada permukaan bawah. rambut penutup : terdapat pada kedua permukaan.
Pemeriksaan secara mikroskopis pada sampel daun
seledri adalah Anatomi jaringan yang teramati yaitu stomata, kristal kalsium
oksalat, fragmen xilem dengan floem dan dengan penebalan cincin.
Terdapat kendala pada pemeriksaan mikroskopis adalah
pada saat pemanasan, terkadang kloralhidrat pada objek gelas terlalu panas atau
sampai mendidih, sehingga pada saat diamati dibawah mikroskop, objek menjadi
tidak jelas. Kendala lain pada pemeriksaan mikroskopis adalah ketidaktelitian
praktikan dalam menggunakan alat sehingga antara pengamatan simplisia satu
dengan yang lainnya dapat tercampur dan dapat mempengaruhi pemeriksaan serta
kloralhidrat yang diteteskan terlalu tebal sehingga hasil yang diperoleh pada
saat diamati dibawah mikroskop tidak terlalu kelihatan dengan jelas.
E.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan
percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa uji mikroskopik dilakukan dengan mikroskop yang derajat
perbesarannya disesuaikan dengan keperluan. Pemeriksaan anatomi serbuk dari
suatu simplisia memiliki karakteristik tersendiri, dan merupakan pemeriksaan
spesifik suatu simplisia. Uji mikroskopik serbuk jamu tidak hanya
dapat dilakukan melihat bentuk anatomi jaringan yang khas, tetapI dapat pula
menggunakan uji histokimia dengan penambahan pereasi tertentu pada serbuk
sediaan jamu uji, dan kandungan simplisia akan memberikan warna spesifik
sehingga mudah di deteksi.
2.
Saran
Saran yang dapat diberikan yaitu saat
pengujian
diharapkan mahasiswa dapat lebih serius dalam proses pengerjaannya sehingga
kesalahan dalam proses pengujian dapat diminimalisir.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim,
2009, Farmakope Herbal Indonesia Edisi I, Departemen Kesahatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Anonim,
1989, Materia Medika Indonesia, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.
Anonim, 2008, “Buku Ajar Mata Kuliah
Farmakognosi”, Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Udayana, Jimbaran.
terimakasih... laporannya sangat membantu
ReplyDeleteSilahkan cek LABTRONIX di Tokopedia. Kami menjual Kloralhidrat murni 50 gram dengan harga Rp 200.000 per botol. Kami juga menjual alat lab dan bahan kimia terlengkap dengan harga termurah.
ReplyDelete