



METABOLIT SEKUNDER

OLEH
KELOMPOK 1 :
Amaliah Umar
Ardin
Asman Sadino
Ayu Fitria
Evin Desmawan
Serlyana BR Tambunan
Wisdayanti Nur Fatma I
KELAS : C
JURUSAN
FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2012
Kimia
organik Bahan alam adalah ilmu kimia senyawa atau molekul yang berasal dari
sumber daya alam hayati: Tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme teresterial, dan
laut. Yang membahas tentang :
1. Struktur dasarnya,
2. Terdapatnya /
biosintesisnya
3. Sifat-sifatnya,
4. Reaksi pengenalan.
Senyawa organik bahan alam umumnya terdiri atas 2 yaitu :
Metabolik
primer
Produk metabolis primer : sama untuk semua organisme
Contoh :
Polimer alam
Polisakarida
Protein
Lemak
Asam Nukleat
|
Metabolik
sekunder
Produk metabolism sekunder : bergantung pada spesies
Contoh :
Terpenoid
Steroid
Flavonoid
Poliketida
Alkaloid
|
Karakteristik
dari senyawa bahan alam :
Metabolik primer
·
Tersebar merata dalam tiap organisme
·
Fungsi universil, sumber energy, enzim, pengemban
keturunan, bahan struktur
·
Perbedaan stuktur kimia kecil
·
Kaktifan fisiologi berkaitan denga struktur kimia
Metabolik
sekunder
·
Tersebar tidak merata dalam tiap organisme
·
Fungsi ekologis, penarik serangga, pelindung diri,
alat bersaing, hormon
·
Perbedaan stuktur kimia tergantung pada pengembangan
kimia organik dan hubungan antara struktur dan keaktivan
·
Kaktifan fisiologi berkaitan dengan struktur kimia dan
hubungan antara struktur.
·
Sebagian besar dari metabolik sekunder adalah turunan
dari lemak
Metabolit sekunder adalah senyawa metabolit yang
tidak esensial bagi pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang unik
atau berbeda-beda antara spesies yang satu dan lainnya. Setiap organisme
biasanya menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang berbeda-beda, bahkan
mungkin satu jenis senyawa metabolit sekunder hanya ditemukan pada satu spesies
dalam suatu kingdom. Senyawa ini juga tidak selalu dihasilkan, tetapi hanya pada
saat dibutuhkan saja atau pada fase-fase tertentu.
Fungsi metabolit sekunder adalah untuk
mempertahankan diri dari kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, misalnya
untuk mengatasi hama dan penyakit, menarik polinator, dan sebagai molekul
sinyal. Singkatnya, metabolit sekunder digunakan organisme untuk berinteraksi
dengan lingkungannya.
Senyawa
metabolit sekunder diklasifikasikan menjadi 3 kelompok utama, yaitu:
- Terpenoid (Sebagian besar senyawa terpenoid mengandung karbon dan hidrogen serta disintesis melalui jalur metabolisme asam mevalonat.) Contohnya monoterpena, seskuiterepena, diterpena, triterpena, dan polimer terpena.
- Fenolik (Senyawa ini terbuat dari gula sederhana dan memiliki cincin benzena, hidrogen, dan oksigen dalam struktur kimianya.) Contohnya asam fenolat, kumarina, lignin, flavonoid, dan tanin.
- Senyawa yang mengandung nitrogen. Contohnya alkaloid dan glukosinolat.
Senyawa
metabolic sekunder dapat berupa alkaloid, flavonoid, terpenoid, steroid dan
tanin, yaitu:
1.
Alkaloid menurut Winterstein dan Trier
didefinisikan sebagai senyawa yang bersifat basa, mengandung atom nitrogen yang
berasal dari tumbuhan dan hewan.
Alkaloid
dapat digolongkan dalam 3 golongan yaitu :
1. Alkaloid sejati yaitu senyawa yang mempunyai
cincin nitrogen heterosiklik, bersifat basa dan berasal dari asam amino.
2. Alkaloid gabungan yaitu turunan asam amino,
atom nitrogennya tidak dalam bentuk cincin heterosiklik. Alkaloid gabungan
bersifat basa, dialam diturunkan dari biosintesis asam amino itu sendiri.
Contohnya meskalina.
3. Alkaloid semu yaitu basa tumbuhan yang
mengandung nitrogen heterosiklik, memiliki aktifitas dan tidak mempunyai
hubungan biosintesis dengan asam amino. Alkaloid semu diturunkan dari
senyawa-senyawa terpenoid turunan asam asetat dan asam poliketonlifatik.
Contohnya kafein yang terdapat pada kopi.
a. Sifat Fisika
Alkaloid
biasanya tidak berwarna, bersifat optik aktif kebanyakan berbentuk kristal dan
hanya terapan cairan misalnya kuirina dan nihotina mempunyai titik leleh
100-3000C.
b. Sifat Kimia
Kebanyakan
alkaloid bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen, biasanya
dalam gabungan sebagai bahan dari sistem siklik. Alkaloid juga dapat membentuk
endapan dengan larutan asam fosfomolibdat, asam pikrat, kalium merkurioksida.
Pada
identifikasi alkaloid ini digunakan metoda Culvenor – Fitzgerald. Filtrat yang
diperoleh dengan cara marajang halus dan menggerus sampel dalam lumpang
kemudian ditambahkan amoniak – kloroform 0,05 N, larutan H2SO4 diuji dengan
beberapa pereaksi (Mayer, Wagner dan Dragendorf). Berdasakan data yang
diperoleh, diketahui bahwa daun salam tidak mengandung alkaloid. Hal ini
ditunjukkan dengan tidak terbentuknya endapan putih keruh dengan pereaksi Mayer
atau endapan coklat dengan pereaksi Wagner dan endapan orange dengan pereaksi
Dragendor. Hal ini sesuai dengan literatur yang ada.
Flavonoid
adalah suatu kelompok yang termasuk ke dalam senyawa fenol yang terbanyak
dialam, senyawa-senyawa flavonoid ini bertanggung jawab terhadap zat warna
ungu, merah, biru dan sebagian zat warna kuning dalam tumbuhan. Berdasarkan
strukturnya senyawa flavonoid merupakan turunan senyawa induk “flavon” yakni
nama sejenis flavonoid yang terbesar jumlahnya dan lazim ditemukan, yang
terdapat berupa tepung putih pada tumbuhan primula. Sebagian besar flavonoid
yang terdapat pada tumbuhan terikat pada molekul gula sebagai glikosida, dan
dalam bentuk campuran, jarang sekali dijumpai berupa senyawa tunggal. Disamping
itu sering ditemukan campuran yang terdiri dari flavonoid yang berbeda kelas.
Sifat Fisika dan Kimia Senyawa
Flavonoid Flavonoid merupakan senyawa polifenol sehingga bersifat kimia senyawa
fenol yaitu agak asam dan dapat larut dalam basa, dan karena merupakan senyawa
polihidroksi(gugus hidroksil) maka juga bersifat polar sehingga dapat larut
dalan pelarut polar seperti metanol, etanol, aseton, air, butanol, dimetil
sulfoksida, dimetil formamida.
Beberapa
struktur flavonoid:
(1)
Struktur molekul flavon tulang punggung (2-fenil-1 ,4-benzopyrone)
(2)
Struktur Isoflavan
(3)
Struktur Neoflavonoids
Fungsi
Flavonoid dalam tumbuhan mempunyai
empat fungsi :
a) Sebagai pigmen warna
b) Fungsi patologi dan sitologi
c) Aktivitas farmakologi
a) Sebagai pigmen warna
b) Fungsi patologi dan sitologi
c) Aktivitas farmakologi
Dianggap berasal dari rutin
(glikosida flavonol) yang digunakan untuk menguatkan susunan kapiler,
menurunkan permeabilitas dan fragilitas pembuluh darah dll. Gaboretal
menyatakan bahwa flavonoid dapat digunakan sebagai obat karena mempunyai
bermacam–macam bioaktivitas seperti antiinflamasi, antikanker, antifertilitas,
antiviral, antidiabetes, antidepresant, diuretik dll.
C. Terpenoid
Golongan senyawa
ini dapat dipisahkan dari tumbuhan sumbernya melalui destilasi uap atau secara
ekstraksi dan dikenal dengan nama minyak atsiri.
Klasifikasi
Memungkinkan
untuk mengklasifikasikan steroid berdasarkan komposisi kimianya. Contoh dari
klasifikasi ini meliputi:

¨ Manfaat
1. Berbagai senyawa metabolit sekunder telah
digunakan sebagai obat atau model untuk membuat obat baru.

2. Manfaat lain dari metabolit sekunder adalah
sebagai pestisida dan insektisida, contohnya adalah rotenon dan rotenoid.

3. Beberapa metabolit sekunder lainnya yang
telah digunakan dalam memproduksi sabun, parfum, minyak herbal, pewarna, permen
karet, dan plastik alami adalah resin, minyak volatil.





trims sob :D
ReplyDelete